Kamis, 07 Mei 2015

CPU Scheduling

Keputusan CPU Scheduling mungkin terjadi ketika sebuah proses:
  • Switch dari running menjadi waiting state.
  • Switch dari running menjadi ready state.
  • Switch dari waiting menjadi ready.
  • Ketika terjadi terminasi.
Modul dispatcher memberikan kontrol atas CPU ke proses yang dipilih oleh short-term scheduler;hal ini berkaitan dengan:
  • Switching context.
  • Switching to user mode.
  • Melompat ke lokasi yang tepat dalam program pengguna untuk me-restart program.
Scheduling juga mempunyai opimization criteria :
  • Penggunaan CPU secara maksimal.
  • Throughput Maksimal.
  • Waktu pemakaian yang maksimal.
  • Waktu tunggu yang minimum.
  • Waktu respon yang minimum.
Scheduling mempunya beberapa tujuan, yaitu:
  • All systems
    - Memberikan setiap proses pembagian CPU yang adil.
    - Melihat bahwa ada kebijakan yang dinyatakan dilakukan.
    - Menjaga semua bagian dari system yang sibuk.
  • Batch sytems
    - Maksimalkan pekerjaan per jam.
    - Meminimalkan waktu antara pengajuan dan terminasi.
    - Menjaga CPU sibuk sepanjang waktu.
  • Interactive systems
    - Menanggapi permintaan cepat.
    - Memenuhi harapan pengguna.
  • Real-time systems
    - Mencegah hilangnya data.
    - Menghindari penurunan kualitas dalam sistem multimedia.
Beberapa cara atau algoritma yang digunakan dalam scheduling :
  1. First-Come First-Serve
  2. Shortest Job First
  3. Interactive Scheduling Alogrithm
    - Round-robin scheduling

    - Priority scheduling
    - Multiple queues
    - Shortest process next
    - Guaranteed scheduling
    - Lottery scheduling
    - Fair-share scheduling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar